Pada Rabu, 29 Oktober 2008, saya dan Syska lagi2 didera semangat yg luar biasa untuk ikutan diskusi menarik soal Pilpres di Amerika dgn Ms. Payton Deeks, diplomat dari Kedubes AS di Jakarta, bagian International Development yg khusus ngurusin Improving Immunization and Controlling Corruption. Diskusinya sendiri berlangsung di gedung Rektorat, Universitas Pakuan, Bogor.
Rupanya kami datang terlalu awal. Padahal segitu dgn 'perjanjian rahasia' kami dgn dosen B.Inggris, yaitu Ms. Iris, supaya kuliah diakhiri 10 menit. Maksudnya biar pas gitu dgn dimulainya acara. Maaf, bpk2, ibu2 dosen, ibu dekan...dan staff2 kampus lainnya, bukannya bermaksud tidak sopan, karena kebetulan kami datang terlalu awal....dan bpk2&ibu2 sekalian lebih memilih duduk di barisan blakang, sooo....kami memutuskan untuk duduk di barisan ketiga dari depan. Ciri2 org yg pengen maju (ini kata Syska), hehehe.... Sebelumnya saya sudah membayangkan, klo dari US Embassy pasti protokolernya lumayan ribet, ditambah dgn pengamanan superketat. Dikawal dgn bodyguard2 yg badannya gede2....ini berdasarkan pengalaman pribadi juga waktu berkunjung ke US Embassy di Jakarta, mau masuk saya dicegat dgn serangkaian pemeriksaan yg amat ketat, mo pindah lantai aja diperiksa lagi loh saking ketatnya! Tapi praduga tsb sirna seketika tiba a young woman with a long hair, wearing a blazer and the blue shirt inside, plus bring a backpack and she walks alone! Wew...betapa kontrasnya mengingat zaman 'kunjungan ke embassy' dulu. Awalnya kerasa banget garingnya suasana di ruangan, ditambah ketika presentasi slide per slidenya ditampilkan dgn begitu cepat sehingga kami, terutama saya, kesulitan mencatat poin2 intinya. Walau begitu jelas sudah sumber utamanya CNN.com, jadi saya yakin keseluruhannya dapat diunduh di situs tsb. Memang sepertinya presentasi tsb sengaja dibuat cepat krn hanya sebagai pengantar diskusi saja. Dan dugaan saya tepat, dari durasi sekitar 3 jam-an, hanya diperlukan skitar 30 menit utk presentasi dan sisanya habis utk sesi tanya-jawab dan mengutarakan pendapat. Yang paling bersemangat bertanya sebenarnya Syska, saya hanya membantunya merangkai kata2 saat berbicara depan mic karena doi nervous bgt, jadi kata2 yg keluar berhamburan layaknya scramble, padahal intinya cuma mo nanya seberapa besar pengaruh krisis ekonomi global terhadap proses pemilu di Amrik. Setelah puas bertanya dan mendapatkan jawaban dari Ms.Deeks, doi gencar memaksa saya untuk bertanya juga sbg 'balas budi' krn saya sudah membantunya. Sebenarnya saya merasa agak kebingungan mau bertanya apa, biasalah....klo sudah seperti itu tiba2 saja suka merasa 'math anxiety'; istilah yg lazim digunakan ketika kita sedang menghadapi ulangan matematika dan kebingungan mo jawab apa! (soalnya otak kita berada dalam kondisi blank) hahaha.... Soalnya selain 'balas budi' itu, doi juga gemas karena mayoritas penanya berasal dari dosen2 senior atau senior2 kami dgn rata2 bhs Inggris yg belepotan, padahal sebelumnya peserta diskusi yg ingin bertanya diberikan 2 opsi, boleh bertanya in English or in Bahasa. Tapi bukan org Indonesia namanya klo gak gengsi yah... buktinya berdasarkan cerita teman dari Paris (she's a native french loh ya), dgn logat Prancisnya yg kental doi cerita ke saya that every year volume turis dari Indonesia ke Paris senantiasa bertambah (walaupun kondisi perekonomian negara lagi morat-marit, tapi teteuup...gak ngaruh kali ya) dan rata2 kalo belanja pasti ke kawasan (aduh, saya lupa namanya!) buitk2 ternama yg org2 sono aja blum tentu mau soalnya emang mahal2!
Waduuhhh....jadi ngelantur nyeritain soal belanja sgala. Lucky, lucky, lucky....or bastard, bastard, bastard....saya mencium kemungkinan nama saya bakal berubah menjadi kedua opsi kata tsb, hehehe...gimana enggak, padahal di barisan belakang udah pada ngantri (kebanyakan senior2 cowok yg aktivis kampus) pada pengen nanya dgn berlomba2 paling tinggi mengacungkan tangan. Saya, yang notabene mengacungkan tangan paling gak bersemangat, super lelet...but finally Pak Ade S. Natawiria selaku moderator memegang prinsip ladies first, ujung2nya sayalah yg dipilih dari sekian penanya yang semuanya cowok dan merasa lebih pantas diberi kesempatan. Dengan ekspresi masih terbengong2, saya maju ke tempat mic dan dgn suara pelan memperkenalkan diri. tapi begitu ke bagian pertanyaan, wuih....rasanya kok ngalir gitu aja malah terkesan kaya ngobrol ya? Hahahaha.... Sebenarnya pertanyaan saya simpel, saya bertanya mengenai kelanjutan program visa lottery yg diselenggarakan US Embassy setelah Presiden AS benar2 berganti ketika usainya pemilihan pada 4 November 2008, dan apakah jika program tsb berlanjut akan diluaskan cakupannya ke bidang pendidikan, karena yang saya tahu program tsb khusus utk visa kerja saja. Padahal banyak sekali remaja2 Indonesia yg berniat&berminat melanjutkan pendidikan tingginya ke Amrik. Yang bikin saya senang sih...
1. Ms. Deeks said that my question is a good one, so she would tell the Embassy to be more considered the program on education. And she promised to contact me if there any further info! (wah, kesempatan bgt, saya langsung promosi blog abis2an plus menyelipkan nomor ponsel saya, hehe...who knows one day it might be works!)
2. Karena English saya lumayan lancar ketika mengajukan pertanyaan (udah kaya ngobrol aja), pandangan2 sirik gara2 gak kebagian kesempatan utk bertanya or awalnya meremehkan krn tampang saya kurang meyakinkan, menjadi lumayan appreciate. (hal ini terbukti ketika acara usai, lumayan banyak org yg tak dikenal atau blm knal, menyalami saya dan juga memberikan nomor poselnya pada saya! Bahkan ada juga beberapa dosen, baik dari fakultas sendiri maupun fakultas lain yang, well....rada narsis juga buat nulis kata ini: 'memuji' saya, dan juga Syska. Kami. Sedikit decak kagum juga sempat kami terima. At least, we have shown that we're deserve to have a chance to ask.
Senang juga karena ternyata keesokan harinya event diskusi tsb muncul di harian Radar Bogor edisi Kamis, 30 Oktober 2008. No wonder sih....soalnya Syska udah aware dgn keberadaan wartawan. Seperti biasa, saya baru sadarnya belakangan. Beberapa hal unik yg menarik perhatian saya selama diskusi adalah:
1. Swing state. Jadi ada lho beberapa negara bagian yg sampai detik ini belum atau memutuskan untuk gak memilih satupun dari kedua calon presiden yang ada!
2. Partai hanya2. Otomatis calonpun hanya ada 2! Ms. Deeks bilang memang ada beberapa partai kecil, tapi budget mereka kalah fantastis untuk ikutan pemilu. Jadi good bye my love deh... Kan lebih enak, cuma ada 2 calon, jadi kita sebagai pemilih bisa membandingkan dgn benar kedua kandidat yg ada. Di Indonesia sendiri saat ini tercatat ada 49 partai!! Bayangkan jika masing2 partai keukeuh menyalonkan kandidatnya sebagai capres, bisa2 modar rakyat Indonesia!! Ya walaupun perkiraan itu berlebihan, at least....paling sedikit berapa sih?? ada kali 5 capres yg bakal maju next year!
3. Pemilihan cawapres. Kalau di Indonesia kan satu paket tuh....kalau di Amrik, dipilihnya setelah udah manteb siapa aja yg jadi capres, lebih fair lah menurut saya.
Huff...yang jelas pada hari itu is a total blast!! What an unforgettable moment bagi saya dan Syska. tentang bagaimana kuliah tidak hanya terpaku di dalam kelas saja, tetapi juga pada prakteknya. Roundtable discussion Pembentukan Pengadilan Tipikor di Daerah, Diskusi Pilplres Amerika,.....what's gonna be the next????
Rupanya kami datang terlalu awal. Padahal segitu dgn 'perjanjian rahasia' kami dgn dosen B.Inggris, yaitu Ms. Iris, supaya kuliah diakhiri 10 menit. Maksudnya biar pas gitu dgn dimulainya acara. Maaf, bpk2, ibu2 dosen, ibu dekan...dan staff2 kampus lainnya, bukannya bermaksud tidak sopan, karena kebetulan kami datang terlalu awal....dan bpk2&ibu2 sekalian lebih memilih duduk di barisan blakang, sooo....kami memutuskan untuk duduk di barisan ketiga dari depan. Ciri2 org yg pengen maju (ini kata Syska), hehehe.... Sebelumnya saya sudah membayangkan, klo dari US Embassy pasti protokolernya lumayan ribet, ditambah dgn pengamanan superketat. Dikawal dgn bodyguard2 yg badannya gede2....ini berdasarkan pengalaman pribadi juga waktu berkunjung ke US Embassy di Jakarta, mau masuk saya dicegat dgn serangkaian pemeriksaan yg amat ketat, mo pindah lantai aja diperiksa lagi loh saking ketatnya! Tapi praduga tsb sirna seketika tiba a young woman with a long hair, wearing a blazer and the blue shirt inside, plus bring a backpack and she walks alone! Wew...betapa kontrasnya mengingat zaman 'kunjungan ke embassy' dulu. Awalnya kerasa banget garingnya suasana di ruangan, ditambah ketika presentasi slide per slidenya ditampilkan dgn begitu cepat sehingga kami, terutama saya, kesulitan mencatat poin2 intinya. Walau begitu jelas sudah sumber utamanya CNN.com, jadi saya yakin keseluruhannya dapat diunduh di situs tsb. Memang sepertinya presentasi tsb sengaja dibuat cepat krn hanya sebagai pengantar diskusi saja. Dan dugaan saya tepat, dari durasi sekitar 3 jam-an, hanya diperlukan skitar 30 menit utk presentasi dan sisanya habis utk sesi tanya-jawab dan mengutarakan pendapat. Yang paling bersemangat bertanya sebenarnya Syska, saya hanya membantunya merangkai kata2 saat berbicara depan mic karena doi nervous bgt, jadi kata2 yg keluar berhamburan layaknya scramble, padahal intinya cuma mo nanya seberapa besar pengaruh krisis ekonomi global terhadap proses pemilu di Amrik. Setelah puas bertanya dan mendapatkan jawaban dari Ms.Deeks, doi gencar memaksa saya untuk bertanya juga sbg 'balas budi' krn saya sudah membantunya. Sebenarnya saya merasa agak kebingungan mau bertanya apa, biasalah....klo sudah seperti itu tiba2 saja suka merasa 'math anxiety'; istilah yg lazim digunakan ketika kita sedang menghadapi ulangan matematika dan kebingungan mo jawab apa! (soalnya otak kita berada dalam kondisi blank) hahaha.... Soalnya selain 'balas budi' itu, doi juga gemas karena mayoritas penanya berasal dari dosen2 senior atau senior2 kami dgn rata2 bhs Inggris yg belepotan, padahal sebelumnya peserta diskusi yg ingin bertanya diberikan 2 opsi, boleh bertanya in English or in Bahasa. Tapi bukan org Indonesia namanya klo gak gengsi yah... buktinya berdasarkan cerita teman dari Paris (she's a native french loh ya), dgn logat Prancisnya yg kental doi cerita ke saya that every year volume turis dari Indonesia ke Paris senantiasa bertambah (walaupun kondisi perekonomian negara lagi morat-marit, tapi teteuup...gak ngaruh kali ya) dan rata2 kalo belanja pasti ke kawasan (aduh, saya lupa namanya!) buitk2 ternama yg org2 sono aja blum tentu mau soalnya emang mahal2!
Waduuhhh....jadi ngelantur nyeritain soal belanja sgala. Lucky, lucky, lucky....or bastard, bastard, bastard....saya mencium kemungkinan nama saya bakal berubah menjadi kedua opsi kata tsb, hehehe...gimana enggak, padahal di barisan belakang udah pada ngantri (kebanyakan senior2 cowok yg aktivis kampus) pada pengen nanya dgn berlomba2 paling tinggi mengacungkan tangan. Saya, yang notabene mengacungkan tangan paling gak bersemangat, super lelet...but finally Pak Ade S. Natawiria selaku moderator memegang prinsip ladies first, ujung2nya sayalah yg dipilih dari sekian penanya yang semuanya cowok dan merasa lebih pantas diberi kesempatan. Dengan ekspresi masih terbengong2, saya maju ke tempat mic dan dgn suara pelan memperkenalkan diri. tapi begitu ke bagian pertanyaan, wuih....rasanya kok ngalir gitu aja malah terkesan kaya ngobrol ya? Hahahaha.... Sebenarnya pertanyaan saya simpel, saya bertanya mengenai kelanjutan program visa lottery yg diselenggarakan US Embassy setelah Presiden AS benar2 berganti ketika usainya pemilihan pada 4 November 2008, dan apakah jika program tsb berlanjut akan diluaskan cakupannya ke bidang pendidikan, karena yang saya tahu program tsb khusus utk visa kerja saja. Padahal banyak sekali remaja2 Indonesia yg berniat&berminat melanjutkan pendidikan tingginya ke Amrik. Yang bikin saya senang sih...
1. Ms. Deeks said that my question is a good one, so she would tell the Embassy to be more considered the program on education. And she promised to contact me if there any further info! (wah, kesempatan bgt, saya langsung promosi blog abis2an plus menyelipkan nomor ponsel saya, hehe...who knows one day it might be works!)
2. Karena English saya lumayan lancar ketika mengajukan pertanyaan (udah kaya ngobrol aja), pandangan2 sirik gara2 gak kebagian kesempatan utk bertanya or awalnya meremehkan krn tampang saya kurang meyakinkan, menjadi lumayan appreciate. (hal ini terbukti ketika acara usai, lumayan banyak org yg tak dikenal atau blm knal, menyalami saya dan juga memberikan nomor poselnya pada saya! Bahkan ada juga beberapa dosen, baik dari fakultas sendiri maupun fakultas lain yang, well....rada narsis juga buat nulis kata ini: 'memuji' saya, dan juga Syska. Kami. Sedikit decak kagum juga sempat kami terima. At least, we have shown that we're deserve to have a chance to ask.
Senang juga karena ternyata keesokan harinya event diskusi tsb muncul di harian Radar Bogor edisi Kamis, 30 Oktober 2008. No wonder sih....soalnya Syska udah aware dgn keberadaan wartawan. Seperti biasa, saya baru sadarnya belakangan. Beberapa hal unik yg menarik perhatian saya selama diskusi adalah:
1. Swing state. Jadi ada lho beberapa negara bagian yg sampai detik ini belum atau memutuskan untuk gak memilih satupun dari kedua calon presiden yang ada!
2. Partai hanya2. Otomatis calonpun hanya ada 2! Ms. Deeks bilang memang ada beberapa partai kecil, tapi budget mereka kalah fantastis untuk ikutan pemilu. Jadi good bye my love deh... Kan lebih enak, cuma ada 2 calon, jadi kita sebagai pemilih bisa membandingkan dgn benar kedua kandidat yg ada. Di Indonesia sendiri saat ini tercatat ada 49 partai!! Bayangkan jika masing2 partai keukeuh menyalonkan kandidatnya sebagai capres, bisa2 modar rakyat Indonesia!! Ya walaupun perkiraan itu berlebihan, at least....paling sedikit berapa sih?? ada kali 5 capres yg bakal maju next year!
3. Pemilihan cawapres. Kalau di Indonesia kan satu paket tuh....kalau di Amrik, dipilihnya setelah udah manteb siapa aja yg jadi capres, lebih fair lah menurut saya.
Huff...yang jelas pada hari itu is a total blast!! What an unforgettable moment bagi saya dan Syska. tentang bagaimana kuliah tidak hanya terpaku di dalam kelas saja, tetapi juga pada prakteknya. Roundtable discussion Pembentukan Pengadilan Tipikor di Daerah, Diskusi Pilplres Amerika,.....what's gonna be the next????
1 komentar:
Weeets... Niniez teaaa... :)
Posting Komentar