Wew, rasanya apa yg saya alami dan perbuat selama 23-24 Agustus kmaren is still unbelievable. I’ve learned so many lessons dan rasanya semakin mendewasakan saya. Juga memperluas wawasan capoeira saya. Baru saya rasakan memulai a step untuk menjadi seorang traveller. Bawa backpack dan nginep di rumah someone yg baru kenal, menjelajahi Jakarta yg notabene saya buta jalan (mungkin ini terdengar konyol, tapi percaya deh, saya rasa bagi semua backpacker mereka pasti pernah mengalami hal ini walau dalam tempat yg berbeda) n also made some new friends. Semuanya menjadi baru bagi saya karena selama ini kalau travelling pasti selalu dengan keluarga dan dgn mobil pribadi, bukan angkutan umum, apalagi sendirian. But that’s me, selalu mencari sebuah pengalaman yg tidak dapat dibeli.
Bisa dibilang I’m a lucky bastard. Why? Karena kemanapun saya pergi, alhamdulillah saya selalu bertemu orang2 yg baik n care sama saya. Padahal keluarga saya, terutama tante dan nenek saya super khawatir kalau saya pergi jauh sedikit (Jakarta bagi mereka merupakan belantara metropolitan yg rawan kriminalitas. Hello, masa mau muter2in Bogor terus seumur hidup?? Kan bosen juga! Maaf kalau telat ngabarin, sebenarnya saya juga gak nyangka kalo bakal nginep.). Padahal jika bepergian persiapan saya cukup minimalis plus modal nekat. Emang sih gak bisa terlalu gitu juga, tapi klo gak gitu saya yakin saya gak bakalan pernah mulai2. Seperti kata Lao Tzu: A thousand mile journey begin with the first step. Sempet nyasar2 dikit but finally nyampe juga sih…waktu ikutan workshopnya juga sempet kaya anak ilang, tau2 ikutan yg untuk intermediate, padahal saya hitungannya masih basic. Tapi oke2 aja sih, kamus gerakan capoeira saya malah jadi makin variatif. Saya bersyukur dalam capoeira rasa persaudaraannya sangat kuat, walhasil pertolongan selalu datang tanpa kita duga2 (tapi saya yakin kuasa Allah juga berperan…). Dengan segala sensasinya, saya ngerasa worthed banget dgn nekat ikutan workshop+batizado grupo Senzala. Emang saya udah dari sebulan yg lalu dapet info tentang itu n sengaja menghemat uang bulanan supaya bisa ikutan. Rasanya semua kelelahan terbayar sudah karena rasanya sangat enjoy dan mnyenangkan. Sampai sekarangpun masih berasa unbelievable karena saya bertemu orang2 yg selama ini saya harus cukup puas melihatnya dalam video berdurasi sekitar 30 menit. Bertemu langsung?? It was a very pleasant time to be a witness! Apalagi komunikasi saya dgn para expert tsb cukup intens dan sangat personal.
Teman2 capoeira saya di Jakarta semuanya pada truly unbelievable waktu tau saya totally alone dari Bogor n udah gak punya grupo. But luckily jadi banyak yg care sama saya. Dan sayapun berusaha membaur dgn mereka, I tried my best to mixed even I was alone and seemed like losing my grip because I don’t have grupo. Saya berterimakasih karna zaman sekarang ada terobosan online network yg bernama Friendster n Capoeira Espaço yg menjadikan saya mempunyai banyak teman dan jaringan yg luas, terutama dalam dunia capoeira. Mereka juga heran karena saya menyebutnya dgn kata ‘sensasi’ dgn segala kendala yg saya alami, bukan sial kek, atau musibah kek. Memang saya selalu berusaha memandang segala sesuatunya dgn positif karna jika kita berpikir seperti itu maka outcomenyapun akan positif. Setiap roda* yg saya jalani semenjak aktif kembali di dunia capoeira setelah 4 bulan vacuum rasanya seperti mengulang dari awal lagi. Restart.
Overall, kegiatan padat selama 2 hari tsb cukup melelahkan tapi super menyenangkan. Saya sangat enjoy dan menikmatinya. Tanpa memikirkan kembali masa lalu. Enough. Saya sudah menutupnya. Tapi memang sudah sewajibnya saya berterimakasih kepada kedua ex-instruktur saya yg sudah mengajari saya everything ‘bout capoeira dgn segenap hati mereka sehingga saya mampu expand sendiri; mempelajari capoeira dgn lebih dalam lagi langsung dari para expertnya. Sebenarnya salah satu motivasi saya mengikuti workshop2 di luar tsb adalah sebagai sedikit balas dendam dan pembuktian, karna ketka dulu saya masih di club yg lama saya jarang sekali memiliki kesempatan mengikuti kegiatan semacam itu karna kendala birokrasi club. Seringnya hanya anak cowok yg boleh ikutan, sementara cewek kalo ikut diangap merepotkan. Sungguh bodoh saya pada saat itu, karna sebenarnya tidak ada perbedaan dalam capoeira, baik cewek maupun cowok mendapatkan tempat yg sama. Kita semua yg belajar capoeira memiliki hak&kesempatan yg sama. Seperti kata Mestre Pastinha: “Capoeira é para homen, menino e mulher, só não aprende quem não quiser.” atau “Capoeira diperuntukkan untuk pria, wanita, maupun anak-anak. Yang tidak bisa adalah yang tidak ingin mempelajarinya. “ Well, dari filosofi itu saja sudah jelas. Sekarang saya tak perlu ragu lagi. Libas aja yg coba menghalang2i saya untuk mempelajarinya. Ayayayaayyy!!
P.S:
1. Kitty&Yukie: you guys both are the best! Kit, thanks buat streetpantsnya. Kie, thanks for the encouragement n petunjuk jalannya, hehehe…Kalian membuat saya tidak merasa benar2 sendiri.
2. Krisssss……sahabat baru dari Germany, maaf plastnya jadi habis, bagaimana saya membalasnya karna waktu last day kaki saya sudah benar2 lecet parah! Hope you always have good days.
3. Mestre Gato&Contra Mestre Gatuno: I would always remember what have you said, all of your advices about the essential of capoeira. Practice with simple but continuous and persistencely, don’t ever left the basic movements and always move with power! (Sumpah…CM Gatuno alias Pedro ganteng abis! Bisa liat sendiri fotonya. He’s a very nice person lagiiiihhh…sampe kebawa mimpi segala. Someday saya mau jogo bonito** dgn dia…) Muita obrigada*** for giving everything that you both know, teaching us with patience and dedication.
4. Menyesal gak bisa foto2 sama org2 yg jogonya special dgn saya karna waktu last day saya harus buru2 pulang (I’ve gotta catch the bus, damn!): Professor Mola dari Grupo Ginga Firme (sayang gak lama lagi bakal balik ke Brazil, padahal jogonya bonito banget!!!), Mas Noko alias Tarzan dari Senzala Bali, Nugroho dari Senzala Jogja (makasih udah mau jadi partner practicing movements selama workshop, mengingatkan saya dgn sabar kalau ada gerakan yg salah n jadi temen baru saya yg inget saya, padahal saya aja sempet lupa,hehehe..) juga 2 alunos**** dari Senzala Scotland (Sean yg jadi the 1st partner workshop saya n dgn sabar ngajarin saya teknik armada***** yg benar n satu lagi saya gak sempat tau namanya, a guy with ponytail wo always bring the camera for documentary, you’re also special.) oyaaa...hampir lupa, aluno dari Sinha Bahia juga, short jogo but axé, yeah?? Trus juga Lilica Vargas dari Zungu Capoeira/Mandinga Brasileira (keren banget!!)
5. Tante cici: gak tau harus ngucapin berapa kali terima kasih karna udah jauh2 dari Bekasi malem2 ke UKI jemput saya, traktir dinner, menyediakan rumahnya (esp.kamarnya untuk saya melepas lelah dan charge energi alias tidur supaya besoknya saya bisa melewati last day dengan high axé******) juga ngajak jogging bareng tante Wini pagi2 sekalian pemanasan bo plus ngebubur asik…
6. Osso alias Deo&Dana dari Grupo Vadiar. Kalian juga, thanks for the encouragement and support yg juga membuat I don’t feel totally alone. Saya juga berharap kok supaya masalah ‘transfer’nya bisa cepat selesai. Siapa juga yg ngerasa enak kalo gak punya grupo.T_T Mohon bantuannya juga yah! (Dana..udah berapa kali yah orang2 pada bilang my white shirt yg ada sablonan sneaker conversenya lucu or stuff like that. Merinding euy,heuheu…)
7. Mbak manis yg jagain meja registrasi (maaf saya lagi2 gak tau namanya) yg nyimpenin kaos jatah saya karna waktu 1st workshop sayanya udah keburu pulang. Duh, padahal saya cuma sendiri dari Bogor, tapi dia bilang hal itu yg bikin dia inget sama saya.
*Roda (baca: hoda), kumpulan org yg membentuk lingkaran dgn pemain instrumen2 capoeira di antaranya dan 2 org yg bermain capoeira di tengahnya. Kumpulan tsb bertepuk tangan dan menyanyikan chorus dari lagu capoeira yg didendangkan salah satu pemain instrumen.
**Jogo=bermain, bonito=indah; jogo bonito=bermain capoeira dgn indah
***Muita obrigada=thanks a lot (kepunyaan perempuan), u/laki2=muito obrigado
****Alunos (jamak), aluno (tunggal)=murid
*****Armada (baca:ahmada), tendangan memutar 180 derajat dlm capoeira
******Axé=semangat
Bisa dibilang I’m a lucky bastard. Why? Karena kemanapun saya pergi, alhamdulillah saya selalu bertemu orang2 yg baik n care sama saya. Padahal keluarga saya, terutama tante dan nenek saya super khawatir kalau saya pergi jauh sedikit (Jakarta bagi mereka merupakan belantara metropolitan yg rawan kriminalitas. Hello, masa mau muter2in Bogor terus seumur hidup?? Kan bosen juga! Maaf kalau telat ngabarin, sebenarnya saya juga gak nyangka kalo bakal nginep.). Padahal jika bepergian persiapan saya cukup minimalis plus modal nekat. Emang sih gak bisa terlalu gitu juga, tapi klo gak gitu saya yakin saya gak bakalan pernah mulai2. Seperti kata Lao Tzu: A thousand mile journey begin with the first step. Sempet nyasar2 dikit but finally nyampe juga sih…waktu ikutan workshopnya juga sempet kaya anak ilang, tau2 ikutan yg untuk intermediate, padahal saya hitungannya masih basic. Tapi oke2 aja sih, kamus gerakan capoeira saya malah jadi makin variatif. Saya bersyukur dalam capoeira rasa persaudaraannya sangat kuat, walhasil pertolongan selalu datang tanpa kita duga2 (tapi saya yakin kuasa Allah juga berperan…). Dengan segala sensasinya, saya ngerasa worthed banget dgn nekat ikutan workshop+batizado grupo Senzala. Emang saya udah dari sebulan yg lalu dapet info tentang itu n sengaja menghemat uang bulanan supaya bisa ikutan. Rasanya semua kelelahan terbayar sudah karena rasanya sangat enjoy dan mnyenangkan. Sampai sekarangpun masih berasa unbelievable karena saya bertemu orang2 yg selama ini saya harus cukup puas melihatnya dalam video berdurasi sekitar 30 menit. Bertemu langsung?? It was a very pleasant time to be a witness! Apalagi komunikasi saya dgn para expert tsb cukup intens dan sangat personal.
Teman2 capoeira saya di Jakarta semuanya pada truly unbelievable waktu tau saya totally alone dari Bogor n udah gak punya grupo. But luckily jadi banyak yg care sama saya. Dan sayapun berusaha membaur dgn mereka, I tried my best to mixed even I was alone and seemed like losing my grip because I don’t have grupo. Saya berterimakasih karna zaman sekarang ada terobosan online network yg bernama Friendster n Capoeira Espaço yg menjadikan saya mempunyai banyak teman dan jaringan yg luas, terutama dalam dunia capoeira. Mereka juga heran karena saya menyebutnya dgn kata ‘sensasi’ dgn segala kendala yg saya alami, bukan sial kek, atau musibah kek. Memang saya selalu berusaha memandang segala sesuatunya dgn positif karna jika kita berpikir seperti itu maka outcomenyapun akan positif. Setiap roda* yg saya jalani semenjak aktif kembali di dunia capoeira setelah 4 bulan vacuum rasanya seperti mengulang dari awal lagi. Restart.
Overall, kegiatan padat selama 2 hari tsb cukup melelahkan tapi super menyenangkan. Saya sangat enjoy dan menikmatinya. Tanpa memikirkan kembali masa lalu. Enough. Saya sudah menutupnya. Tapi memang sudah sewajibnya saya berterimakasih kepada kedua ex-instruktur saya yg sudah mengajari saya everything ‘bout capoeira dgn segenap hati mereka sehingga saya mampu expand sendiri; mempelajari capoeira dgn lebih dalam lagi langsung dari para expertnya. Sebenarnya salah satu motivasi saya mengikuti workshop2 di luar tsb adalah sebagai sedikit balas dendam dan pembuktian, karna ketka dulu saya masih di club yg lama saya jarang sekali memiliki kesempatan mengikuti kegiatan semacam itu karna kendala birokrasi club. Seringnya hanya anak cowok yg boleh ikutan, sementara cewek kalo ikut diangap merepotkan. Sungguh bodoh saya pada saat itu, karna sebenarnya tidak ada perbedaan dalam capoeira, baik cewek maupun cowok mendapatkan tempat yg sama. Kita semua yg belajar capoeira memiliki hak&kesempatan yg sama. Seperti kata Mestre Pastinha: “Capoeira é para homen, menino e mulher, só não aprende quem não quiser.” atau “Capoeira diperuntukkan untuk pria, wanita, maupun anak-anak. Yang tidak bisa adalah yang tidak ingin mempelajarinya. “ Well, dari filosofi itu saja sudah jelas. Sekarang saya tak perlu ragu lagi. Libas aja yg coba menghalang2i saya untuk mempelajarinya. Ayayayaayyy!!
P.S:
1. Kitty&Yukie: you guys both are the best! Kit, thanks buat streetpantsnya. Kie, thanks for the encouragement n petunjuk jalannya, hehehe…Kalian membuat saya tidak merasa benar2 sendiri.
2. Krisssss……sahabat baru dari Germany, maaf plastnya jadi habis, bagaimana saya membalasnya karna waktu last day kaki saya sudah benar2 lecet parah! Hope you always have good days.
3. Mestre Gato&Contra Mestre Gatuno: I would always remember what have you said, all of your advices about the essential of capoeira. Practice with simple but continuous and persistencely, don’t ever left the basic movements and always move with power! (Sumpah…CM Gatuno alias Pedro ganteng abis! Bisa liat sendiri fotonya. He’s a very nice person lagiiiihhh…sampe kebawa mimpi segala. Someday saya mau jogo bonito** dgn dia…) Muita obrigada*** for giving everything that you both know, teaching us with patience and dedication.
4. Menyesal gak bisa foto2 sama org2 yg jogonya special dgn saya karna waktu last day saya harus buru2 pulang (I’ve gotta catch the bus, damn!): Professor Mola dari Grupo Ginga Firme (sayang gak lama lagi bakal balik ke Brazil, padahal jogonya bonito banget!!!), Mas Noko alias Tarzan dari Senzala Bali, Nugroho dari Senzala Jogja (makasih udah mau jadi partner practicing movements selama workshop, mengingatkan saya dgn sabar kalau ada gerakan yg salah n jadi temen baru saya yg inget saya, padahal saya aja sempet lupa,hehehe..) juga 2 alunos**** dari Senzala Scotland (Sean yg jadi the 1st partner workshop saya n dgn sabar ngajarin saya teknik armada***** yg benar n satu lagi saya gak sempat tau namanya, a guy with ponytail wo always bring the camera for documentary, you’re also special.) oyaaa...hampir lupa, aluno dari Sinha Bahia juga, short jogo but axé, yeah?? Trus juga Lilica Vargas dari Zungu Capoeira/Mandinga Brasileira (keren banget!!)
5. Tante cici: gak tau harus ngucapin berapa kali terima kasih karna udah jauh2 dari Bekasi malem2 ke UKI jemput saya, traktir dinner, menyediakan rumahnya (esp.kamarnya untuk saya melepas lelah dan charge energi alias tidur supaya besoknya saya bisa melewati last day dengan high axé******) juga ngajak jogging bareng tante Wini pagi2 sekalian pemanasan bo plus ngebubur asik…
6. Osso alias Deo&Dana dari Grupo Vadiar. Kalian juga, thanks for the encouragement and support yg juga membuat I don’t feel totally alone. Saya juga berharap kok supaya masalah ‘transfer’nya bisa cepat selesai. Siapa juga yg ngerasa enak kalo gak punya grupo.T_T Mohon bantuannya juga yah! (Dana..udah berapa kali yah orang2 pada bilang my white shirt yg ada sablonan sneaker conversenya lucu or stuff like that. Merinding euy,heuheu…)
7. Mbak manis yg jagain meja registrasi (maaf saya lagi2 gak tau namanya) yg nyimpenin kaos jatah saya karna waktu 1st workshop sayanya udah keburu pulang. Duh, padahal saya cuma sendiri dari Bogor, tapi dia bilang hal itu yg bikin dia inget sama saya.
*Roda (baca: hoda), kumpulan org yg membentuk lingkaran dgn pemain instrumen2 capoeira di antaranya dan 2 org yg bermain capoeira di tengahnya. Kumpulan tsb bertepuk tangan dan menyanyikan chorus dari lagu capoeira yg didendangkan salah satu pemain instrumen.
**Jogo=bermain, bonito=indah; jogo bonito=bermain capoeira dgn indah
***Muita obrigada=thanks a lot (kepunyaan perempuan), u/laki2=muito obrigado
****Alunos (jamak), aluno (tunggal)=murid
*****Armada (baca:ahmada), tendangan memutar 180 derajat dlm capoeira
******Axé=semangat
1 komentar:
thanks
kl ada apa2x, email gue aja.
kita perlu banyak ngobrol.
meanwhile, train hard...train damn hard.
Posting Komentar